Implementasi Tradisi Pe’eppuk sebagai Bentuk Modal Sosial Masyarakat Desa Lohayong Flores Timur
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lohayong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud Modal sosial masyarakat Desa Lohayong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini melalui teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan perpanjangan waktu, peningkatan ketekunan, dan Triangulasi. Penelitian ini menggunakan teori Modal Sosial milik Robert Putnam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi pe’eppuk (berkumpul) ini merupakan hajatan rutin yang diadakan oleh masyarakat desa Lohayong pertama kali sejak tahun 2000, dimana pada momen ini masyarakat desa Lohayong mengumpulkan ana uhur lewotana yang merantau di seluruh Indonesia dan Malaysia dan berlatar belakang simpati masyarakat terhadap kemajuan desa Lohayong dalam berbagai aspek. Selain aspek kemajuan desa, tradisi ini diadakan untuk memperat silaturahmi antar masyarakat desa Lohayong baik yang ada di desa maupun yang merantau diseluruh Indonesia dan Malaysia. Modal Sosial merupakan keberadaan seperangkat nilai yang mengendap tiga komponen utama yakni kepercayaan, norma, dan jejaring sosial untuk mencapai tujuan bersama. Ketika berbicara tentang modal sosial maka masyarakat desa lohayong memiliki modal sosial dalam mewujudkan tujuan bersama yang di jadikan niat utama diimplementasikan tradisi pe’eppuk ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa tradisi pe’eppuk ini merupakan wujud atau bentuk modal sosial masyarakat Desa Lohayong Flores Timur