Tingkat Pendidikan sebagai Patokan Belis Perempuan Sumba
Abstract
Tradisi belis bukan lagi hal yang baru bagi masyarakat Indonesia Timur khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini memiliki nilai – nilai luhur dan juga sebagai bentuk penghargaan terhadap perempuan. Permasalahan proses tradisi belis dalam tingkat pendidikan sebagai patokan belis bagi perempuan Sumba sangat menarik untuk dikaji secara ilmiah, khususnya mengapa masyarakat di Kelurahan Watumbaka masih mempertahankan pendidikan sebagai patokan belis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak dari pendidikan terhadap proses tradisi belis bagi setiap perempuan Sumba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Kemudian data dianalisis melalui tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sehingga tersusun rangkaian yang sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi belis orang Sumba telah mengalami pergeseran makna dimana belis ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan seorang perempuan bukan lagi menurut strata belis ibu. Tradisi belis tidak lagi dipertahankan secara tradisional melainkan mengkuti perkembangan zaman dan pendidikan.