Green Innovation Meets Artificial Intelligence: The Strategic Function of Intellectual Capital in Emerging Economies
Inovasi Hijau Berpadu dengan Kecerdasan Buatan: Fungsi Strategis Modal Intelektual di Negara-Negara Berkembang
DOI:
https://doi.org/10.33503/ecoducation.v7i2.1581Keywords:
Adopsi AI, Daya saing, Inovasi hijau, Intellectual capital, KeberlanjutanAbstract
Penelitian ini mengkaji pengaruh inovasi produk ramah lingkungan dan adopsi kecerdasan buatan (AI) terhadap keunggulan bersaing, dengan menekankan peran moderasi dari intellectual capital (IC). Mengacu pada pendekatan Resource-Based View (RBV), studi ini mengeksplorasi bagaimana perusahaan mengubah aset tidak berwujud menjadi kapabilitas strategis sebagai respons terhadap tekanan keberlanjutan dan transformasi digital. Survei dilakukan terhadap 150 manajer dari 60 perusahaan manufaktur di Indonesia, dan data dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi hijau dan adopsi AI berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan bersaing. Selain itu, intellectual capital memperkuat pengaruh inovasi hijau, meskipun tidak menunjukkan efek moderasi yang signifikan terhadap adopsi AI. Temuan ini menekankan pentingnya sumber daya berbasis pengetahuan khususnya modal manusia, struktural, dan relasional dalam mewujudkan manfaat strategis dari inovasi. Meskipun AI menawarkan nilai strategis, dampaknya lebih bergantung pada kesiapan organisasi dan infrastruktur digital dibandingkan dengan bentuk IC tradisional. Studi ini memberikan kontribusi teoritis terhadap RBV dengan menunjukkan interaksi antara kapabilitas internal dan strategi inovasi di pasar negara berkembang. Implikasi praktisnya adalah bahwa perusahaan perlu berinvestasi tidak hanya pada inovasi, tetapi juga pada pengembangan sistem pengetahuan internal untuk memperkuat daya saing jangka panjang. Keterbatasan penelitian ini terletak pada desain cross-sectional dan pengukuran IC yang masih konvensional. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dan mengembangkan dimensi IC berbasis digital.