Partisipasi Masyarakat Di sekitar Pura Gunung Kawi Sebatu Dalam Pelestarian dan Identitas Masyarakat Bali
DOI:
https://doi.org/10.33503/maharsi.v7i2.1628Keywords:
Masyarakat adat, Identitas Bali Pelestarian budaya, Pura Gunung Kawi, Tradisi lokalAbstract
Pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi merupakan tantangan besar yang dihadapi masyarakat adat, termasuk di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi masyarakat adat di sekitar Pura Gunung Kawi Sebatu, Gianyar, Bali dalam menjaga identitas budaya melalui pelestarian tradisi dan nilai-nilai lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, melalui observasi, wawancara, dokumentasi lapangan, serta kajian terhadap dokumen sejarah dan adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat memainkan peran sentral dalam pelestarian budaya melalui berbagai strategi seperti pelaksanaan upacara keagamaan (Piodalan, Kuningan, Melukat), keterlibatan generasi muda dalam aktivitas adat, pemeliharaan arsitektur pura berbasis kosmologi Bali, serta adaptasi terhadap wisata budaya dan penggunaan teknologi digital untuk dokumentasi tradisi. Di tengah tantangan modernisasi, masyarakat adat tetap mampu menjaga nilai-nilai spiritual dan sosial melalui mekanisme pewarisan budaya yang tidak hanya simbolik, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan aturan adat kepada wisatawan juga menjadi bentuk edukasi budaya sekaligus proteksi terhadap kesucian situs. Temuan ini menegaskan pentingnya pelibatan aktif masyarakat lokal sebagai subjek pelestarian, bukan sekadar objek. Dengan demikian, pelestarian budaya menjadi tanggung jawab kolektif yang adaptif terhadap dinamika zaman namun tetap berakar pada nilai tradisional.







