Kesetaraan Gender untuk Menghadirkan “Ordinary People” dalam Narasi Buku Teks Sejarah SMA
DOI:
https://doi.org/10.33503/maharsi.v6i3.826Keywords:
Kesetaraan Gender, Ordinary People, Buku Teks Sejarah, SMAAbstract
Analisis kritis terhadap dinamika historiografi dalam buku teks sejarah Indonesia menunjukkan pergeseran signifikan dari era Orde Baru ke masa Reformasi. Pada masa Reformasi membawa revisi dan dekonstruksi narasi-narasi mengarah pada representasi sejarah yang lebih beragam dan inklusif, yang disesuaikan dengan kebutuhan sosial dan politik yang berubah. Untuk itu narasi berupa kesetaraan gender dengan menghadirkan tokoh – tokoh perempuan dari kelompok bawah dalam sejarah dengan menampilkan ordinary people dapat menambah wawasan siswa menjadi lebih luas. Metode yang digunakan berupa analisis deskriptif dengan pendekatan content Literatur. Sumber pustaka yang digunakan berupa buku, jurnal dan prosiding yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan multidimensional. Pengembangan buku teks sejarah yang berfokus pada masyarakat awam dan berperspektif gender dapat meningkatkan literasi sejarah dengan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, empati, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap proses sejarah. Hal ini dapat mendorong siswa dapat memahami narasi dari berbagai perspektif yang berbeda, dan mengenali peran individu serta kelompok dalam membentuk sejarah, sehingga dapat menjadikan pembelajaran sejarah lebih relevan dan menarik







